Judul: To Die For (Sang Target)
Pengarang: Linda Howard
Tanggal Terbit: Januari 2008
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 496
One of my favorite books from my favorite author.
To Die For adalah seri pertama dari dwilogi Blair Mallory Series karangan Linda Howard. Linda Howard kan biasanya nulis cerita contemporary romance yang berbalut suspense, atau bahkan historical romance, tetapi di To Die For, Linda Howard benar-benar menawarkan sesuatu yang baru, yaitu contemporary comedy romance (berbalut suspense, tentu saja).
Lajang, cantik, dan sukses. Kehidupan Blair Mallory memang menyenangkan. Sampai salah satu anggota Great Bods---gym milik Blair---mulai meniru pakaiannya, rambut pirangnya, bahkan mobil convertible putih kebanggaan Blair. Suatu malam, wanita peniru itu mati ditembak di lapangan parkir Great Bods, dan Blair-lah satu-satunya saksi. Sejak itu berkali-kali upaya pembunuhan ditujukan pada Blair. Dan Letnan Wyatt Bloodsworth---yang dua tahun lalu pernah terlibat hubungan asmara dengan Blair---mengambil alih kasus itu, sekuat tenaga memastikan keselamatan sang saksi tunggal. Tetapi, seiring dengan makin banyaknya fakta dan bukti terungkap, Letnan Bloodsworth curiga bahwa Blair lebih daripada sekadar saksi. Bahwa sebenarnya Blair Mallory adalah sang target utama. (Goodreads)
What I love the most about this novel (selain fictional man-nya tentu lah, itu mah jangan ditanya)? The comedy.
Komedinya kerasa banget, and really, untuk tipe-tipe penulis yang jarang buat novel komedi, Linda Howard berhasil nunjukkin bahwa dia juga jago meramu humor yang nggak akan membuat para pembacanya tumbang gara-gara kegaringan. Blair Mallory sebagai tokoh utama adalah spotlight utama humor di novel ini, yang mana sebagian kelucuan di novel ini berkat kelakuannya yang quite unpredictable. FYI, Blair adalah mantan cheerleader, and if you think that most blonde cheerleaders are bitchy and stupid, Blair Mallory is definetely not one of them. Ni karakter keren plus cerdas. Bukan cerdas model geeky or sexy smartass ya. She is smart in every woman can be. Cerdas perempuan sejati lah. Efisien, cermat, tough, dan tentunya jago ngeles. Ceplas-ceplos gila.
The second one that I really love about this novel? The romance.
Kombinasi antara Blair Mallory yang cewek banget (dengan segala ke-rempong-an dan sifat cerewetnya) dan Wyatt Bloodsworth yang cowok banget (dengan sifat keras kepala dan ego-nya) menghasilkan pasangan yang bego mampus dan ngajak ngakak banget. Dan si Wyatt ini, my darling Wyatt, is fckn admirable. Jangan samakan definisi admirable dengan tipe cowok romantis dengan kata-kata manis ya. You know lah, di novel-novel kaya gini biasanya tokoh cowoknya kayaknya kelebihan testosterone semua. Ego dan keras kepala-nya kadang nyebelin. Bener-bener tipe laki-laki tegas tanpa basa-basi. But the definition of admirable here refers to the way he treated Blair. Sumpah ya, Wyatt isn't cheesy guy at all, tapi kelakuan dan perlakuannya dia ke Blair itu meng-kyuuuung-kan hati banget. They fought a lot. Like, a LOT. Kadang sampe tahap yang bikin geregetan pembaca karena masalahnya sepele mampus. Tapi ya lika-likunya emang disitu sih, lika-liku gokilnya, maksudnya. Believe me, they will be your favorite couple.
Dari segi suspense-nya emang nggak se-bold novel-novel Linda Howard yang lain, tapi tetap detail dan jelas kok. Action-nya pun dapet. Karena POV-nya dari sudut pandang Blair, memproyeksikan deskripsi kekacauan dan peristiwa dari dalam novel ke otak menurut saya juga nggak terlalu sulit seperti novel-novel suspense lainnya, karena deskripsinya jelas dan nggak bertele-tele.
Really, this novel is worth reading. ;)
Boleh aku tau mbak, siapa sebenarnya yang mau bunuh blair? Dan apa motifnya?
BalasHapus