Senin, 18 Maret 2013

Bukan Kau

Ia menyuruhku tidur tadi malam dan aku bertanya-tanya mengapa bukan engkau
Ia membangunkanku tadi pagi dan aku bertanya-tanya mengapa bukan engkau
Banyak orang tersenyum kepadaku hari ini dan aku bertanya-tanya mengapa bukan milikmu yang kulihat
Aku tertawa bersama disini dan aku bertanya-tanya mengapa bukan milikmu yang kudengar
Aku merindukanmu, sungguh...
Rindu suaramu, tawamu, nada khawatirmu, paniknya omelanmu...
Aku rindu "apa kabar"-mu, "cukup tau"-mu,"mimpi indah"-mu...
Susahkah bagimu tuk sekedar menyapa?
Rinduku sudah di pangkal rasa
Hatiku tetap masih ingin setia
Tapi tolong jangan mengujiku terlalu berat
Aku tak ingin menyakitimu.

Jumat, 15 Maret 2013

"Broken Arrow" by Pixie Lott

What do you do when you're stuck,
Because the one that you love,
Has pushed you away,
And you can't deal with the pain,
And now you're trying to fix me,
Mend what he did,
I'll find the piece that I'm missing,
But I still miss him,
I miss him, I'm missing him,
Oh I miss him, I miss him, I'm missng him

And you're sitting in the front row,
Wanna be first in line,
Waiting by my window,
Giving me all your time,
You could be my hero,
If only I could let go,
But his love is still in me,
Like a broken arrow.
Like a broken arrow.

He's the thorn in my flesh
That I can't take out
He's stealing my breath
When you're around,
And now you're trying to convince me,
He wasn't worth it,
But you can't complete me,
He's the part that is missing,
I miss him, I'm missing him,
Oh I miss him I miss him, I'm missing him,

And you're sitting in the front row,
Wanna be first in line,
Waiting by my window,
Giving me all your time,
You could be my hero,
If only I could let go,
But his love is still in me,
Like a broken arrow.
Like a broken arrow.

What do you do
When your hearts in two places?
You feel great but you're torn inside.
You feel love but you just can't embrace it,
When you found the right one at the wrong time.

And you're sitting in the front row,
Wanna be first in line,
Waiting by my window,
Giving me all your time,
You could be my hero,
If only I could let go,
But his love is still in me,
Like a broken arrow.
Like a broken arrow.

Jumat, 01 Maret 2013

Perkembangan Pesantren Untuk Menjawab Tantangan Zaman



Sebagaimana yang kita tahu, pesantren adalah lembaga pendidikan islam tertua di Indonesia. Pesantren telah dikenal mampu menerbitkan kader-kader mutafaqqih fiddin yang berguna di masyarakat. Dengan trademark budaya pondok atau asrama dan kemampuan membaca kitab arab klasik atau dikenal dengan kitab kuning, para santri yang lulus diharapkan dapat terjun ke masyarakat dengan kemampuan agama yang cukup untuk berdakwah amar ma’ruf nahi munkar.

Tetapi apakah hanya aspek agama yang dibutuhkan di masyarakat? Tentu saja tidak. Apalagi di zaman globalisasi ini ilmu pengetahuan terus berkembang. Tidak hanya teoritis, tetapi juga dalam kajian dan pengamalannya. Ilmu pengetahuan yang dibutuhkan di masyarakat sudah banyak terpecah menjadi berbagai aspek dan langsung diaplikasikan guna membentuk masyarakat yang lebih baik. Skill pun menjadi faktor yang sangat penting guna menjadi senjata utama untuk menghadapi zaman yang terus berkembang ini.

Lalu apakah pesantren sudah menyesuaikan semua perkembangan itu dengan baik? Sayangnya tidak. Masih banyak santri-santri yang terjun ke masyarakat tetapi tidak mempunyai peran yang begitu berarti karena ia tidak mempunyai skill selain pengetahuannya di bidang agama. Masih banyak santri yang dipandang sebelah mata karena ketidakmampuannya untuk menjadi seorang ahli di bidang selain dakwah. Banyak santri yang masih tidak bisa mengamalkan apa yang telah hanya didapatnya hanya karena satu hal, tidak adanya skill yang ia miliki.

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan seorang figur santri yang tidak hanya ahli dalam bidang agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan lain dan mempunyai skill, entah dibidang sains-teknologi, ekonomi, entrepreunership, ataupun bidang-bidang lainnya. Dibutuhkan seorang kader yang tidak hanya baik dalam moral, tetapi juga ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan. Pesantren harus ikut berkembang dan menyesuaikan perkembangan zaman yang ada. 

Demi terwujudnya hal ini, banyak faktor dan pihak-pihak yang berperan penting. Pertama, para santri. Sebagai subjek dalam terbentuknya kader-kader ini santri harus memiliki sikap yang tangguh dalam menuntut ilmu, terbuka dalam menerima pluralisme, dan teguh memegang keyakinannya dalam beragama. Ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang ia miliki nanti akan diaplikasikan langsung ke dalam masyarakat, dan jika ia tidak mempunyai keteguhan dalam beragama dikahawatirkan ia akan terbawa bahkan terwarnai oleh perkembangan zaman yang tak terduga. Kedua, pihak yang sangat berperan dalam terwujudnya hal ini adalah para kyai, guru, dan seluruh stake-holder pesantren. Para kyai yang sadar akan pentingnya sains-teknologi bagi santri pasti akan memudahkan jalannya perkembangan pesantren. Sebaliknya, kyai yang tidak menyadari hal itu justru akan mengahambat jalannya perkembangan pesantren.

Lalu bagaimana cara mengimbangi ilmu agama dan ilmu terapan lain khususnya sains-teknologi di pesantren? Banyak cara mengimbanginya, salah satunya adalah dengan media informasi dan fasilitas keilmuan yang menunjang. Perpustakaan yang lengkap, pengajaran teknologi informasi yang baik, ruang belajar yang kondusif serta fasilitas keilmuan lainnya adalah salah satu sarana yang mendukung perkembangan pesantren. Pengajaran skill kerja dan keterampilan lain juga salah satu hal yang mendukung perkembangan pesantren.

Dengan pengembangan, cara dan sarana yang baik otomatis pesantren akan berkembang pesat dan akan menciptakan kader-kader santri yang hanya tidak ahli agama, tetapi juga ilmu pengetahuan yang cukup dan skill yang hebat untuk menjawab perkembangan zaman.