Selasa, 31 Desember 2013

Banyak Hal

Ada banyak hal yang terkadang tak layak dilihat
Bukan benci, tapi hanya menyadari bahwa semua itu tak lagi berarti
Ada banyak hal yang terkadang tak pantas didengar
Bukan menghindar, tapi hanya memahami bahwa beberapa kata beranjak memudar
Ada banyak hal yang terkadang tak pantas diucapkan
Bukan mendendam, tapi hanya mengerti bahwa yang terbaik adalah diam
Ada banyak hal yang terkadang harus dilupakan
Bukan sok kuat, tapi hanya mencintai hidup lebih baik dengan membiarkannya berjalan seiring waktu tanpa masa lalu yang mengikat
Ada banyak hal untuk dicintai, dilukai, dibenci dan dimaafkan
Tetapi ada juga banyak hal yang secepatnya dipersiapkan
Mengosongkan hati seraya memilah memori
Mengisinya dengan pelajaran dan stok kesabaran
Agar jika nanti tiba waktunya, yang punya kunci abadi akan nyaman tinggal di dalamnya tanpa sakit hati
Tanpa ada rasa ragu yang menyelimuti karena sudah tidak ada siapa-siapa lagi.


Rabu, 11 Desember 2013

Momentum Itu...

My Chemical Romance - I Don't Love You

Well, when you go
Don't ever think I'll make you try to stay
And maybe when you get back
I'll be off to find another way

And after all this time that you still owe
You're still the good-for-nothing I don't know
So take your gloves and get out
Better get out
While you can

When you go
Would you even turn to say
"I don't love you like I did yesterday"

Sometimes I cry so hard from pleading
So sick and tired of all the needless beating
But baby when they knock you
Down and out
It's where you oughta stay

And after all the blood that you still owe
Another dollar's just another blow
So fix your eyes and get up
Better get up
While you can
Whoa, whooa

When you go
Would you even turn to say
"I don't love you like I did yesterday"

Well come on, come on

When you go
Would you have the guts to say
"I don't love you like I loved you yesterday"

"I don't love you like I loved you yesterday."

Agnes Monica - Karena Ku Sanggup

Ku tak bisa paksamu tuk tinggal di sisiku
Walau kau yang selalu sakiti aku dengan perbuatanmu
Namun sudah kau pergilah
Jangan kau sesali

Karena ku sanggup walau ku tak mau
Berdiri sendiri tanpamu
Ku mau kau tak usah ragu
Tinggalkan aku
Kalau memang harus begitu

Tak yakin ku kan mampu
Hapus rasa sakitku
Ku akan selalu perjuangkan cinta kita
Namun apa salahku
Hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu

Tak perlu kau buat aku mengerti
Tersenyumlah karena ku sanggup

(Aku baik-baik saja, sungguh.)


Sekarang, Siapa Menyakiti Siapa?

Cinta ini masih membasuh dan membiru
Tidak lepas, belum tuntas
Tapi kini apakah berlaku kata-kata itu terngiang di telingamu?
Karena kita memutuskan untuk memisahkan setapak, tak lagi bersama-sama dalam pijak
Jujurku? Kau pergi aku kelabu
Kau menyerah lalu mundur perlahan
Dengan alasan takut akan sakit-ku kelak, kau menjauh tanpa segan
Kini ku tanyakan, berapa kali kau sakiti aku dan aku bertahan?
Pernahkah aku menyerah saat kau buat aku berdarah-darah?
Kau tahu aku sekuat baja karena sudah ku pastikan dirimu untuk kucinta
Tetapi pesimis-mu menelan habis seluruh asa
Seluruh kemungkinan dan goresan masa depan yang pasti kita dapatkan kalau saja kita sedikit lagi berusaha
Kau tahu?
Tidak setitik pun air mata jatuh mengiringi kepergianmu
Tidak juga derita yang meraja, atau duka yang menggelora
Hanya letih, hampa, mati rasa
Seraya tertawa ironis lalu bertanya, inikah akhirnya?
Inikah hasil perjuanganku yang bagimu mungkin tak seberapa?
Diam, aku mengubur duka seraya menerima
Menerima bahwa mungkin aku memang tak layak mendapatkan kesungguhanmu, sekeras apapun ku berusaha
Tapi tak lama kemudian, kau menebar janji
Seakan-akan mimpi, kau berujar suatu saat kau akan kembali
Ya Tuhan, apa maumu sebenarnya?
Aku bukan bola kasti yang bisa kau bolak-balik sesuka hati.
Dengan tetes air mata yang akhirnya jatuh juga, aku menyadari ternyata seperti itu aku di matamu
Aku bersiap melangkah, kau jegal jalanku
Aku menguatkan pertahanan karena aku tahu bisa dengan mudah kau golakkan bahtera hatiku
Dapat dengan mudah kau ubah 'tidak'-ku menjadi 'mau'.
Aku menjauhkan diri, bersikap biasa saja, seraya mempertahankan tekad tidak ingin terluka
Tapi ternyata hal itu membangun opini tersendiri untukmu bukan?
Karena di sinilah kita, saling membakar, dengan bangga saling menunjukkan luka.
Salahkah asumsiku? Salahkah diriku? Tunjukkan padaku mana yang benar bagimu!
Jika kau tetap bertahan dengan ketidakjelasan, maka di mataku selamanya akan tetap begitu.