Kau tidak pernah hadir saat lembayung menyelimuti senja
Tidak pernah bicara saat kicau burung pipit mulai menghiasi pagi
Tidak pernah menghampiri saat petir menyambar kencang membelah langit
Tidak pernah melintas saat matahari memancarkan murka dengan teriknya
Kau tidak pernah ada
Tetapi harapku selalu membumbung tinggi
Menunggu, terkadang sambil menangis, terkadang sambil memaki
Menatap langit, menjejak bumi
Menggenggam hati yang entah kini milik luka yang mana lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar