Jumat, 12 Juni 2015

Kita Sendiri

Karena mungkin memang begitu adanya. Kita hanya merindukan apa yang pernah terjadi. Kita merindukan debaran, hasrat, tawa dan sedikit percikan cemburu. Kita merindukan kepakan sayap kupu-kupu, atau usapan lembut, atau pelukan hangat. Kita rindu dipandang dengan binar, dicium dengan mesra, atau dipanggil dengan suara parau yang sarat pemujaan. Kita rindu dinanti, rindu dirindukan, rindu dicintai.

Tapi kadang kita terlalu takut untuk memulai lagi. Takut memberi terlalu banyak hingga akhirnya terpuruk. Takut mencintai terlalu dalam hingga akhirnya tak tertolong.

Karena kadang ini bukan tentang dia, mereka, atau masa lalu. Ini hanya tentang kita sendiri.

Karena memang manusia bisa sedemikian pragmatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar