Rabu, 10 Juni 2015

Janji Semesta

Ia membungkus batu itu dengan kertas lalu dilemparnya ke lautan

Tenggelam, basah, hancur

Seperti hatinya yang kini ia paksa tuk menepi

Ia membalikkan badan, melangkahkan kaki, mengusap pipi

Ia tinggalkan bentang biru yang menjadi saksi bisu

Tanpa ia sadari, di belakangnya langit cerah merekah

Seluruh penghuni lautan menyenandungkan alunan penuh janji

Semesta mengalun, mencatat dengan rapi

"Dengan senyum bahagia yang terbentuk di wajahmu, kau akan datang lagi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar