Apa rasa lelahmu merundung pilu dan ragu menjadi satu? Menyepi bersama aliran-aliran darah yang menderas di waktu pagi? Mengutuki hidup saat mata membuka?
Kau mencintai mati seperti anak kecil yang bercita-cita sejak dini. Tiap hari meniti jalan penuh kepolosan dan mimpi untuk menemui ajal supaya lekas usai. Tanpa kau ketahui bahwa kehidupan tak akan membiarkanmu pergi begitu saja. Kukunya masih menancap di jantungmu, bibirnya menari-nari di belakang lehermu, sedangkan suaranya terus saja berbisik lirih, menolak kau abaikan.
Untuk kau yang membenci denyut nadi dan memuja buta setiap akhir, izinkan aku memberitahumu: Hidup dan mati adalah sepasang kekasih, dan kau yang dipilih semesta untuk menyatukan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar