Sabtu, 15 April 2017

Hopelessly Romantic is Still Hopeless Though

Ku kira kau rumah ternyata kau cuma aku sewa.
Dari tubuh seorang perempuan yang memintamu untuk pulang.
Kau yang singgah tapi tak sungguh.”
(Amigdala – Ku Kira Kau Rumah)
Saya mendengar lagu ini baru kemarin. Rekomendasi Youtube akhir-akhir ini cukup mengagumkan. Dari seluruh video yang tiba-tiba muncul di feeds sebagai rekomendasi, hampir 70% saya suka.

Lagu dari Amigdala ini minim sekali lirik tapi entah mengapa terasa kaya bagi pendengaran saya. Lagu ini adalah sekian banyak lagu yang bercerita tentang rasa yang hanya sementara. Singgah, katanya. Entah itu hanya numpang minum atau numpang menyakiti, intinya sebentar saja.

Entah saya yang memang skeptis terhadap hidup, atau justru terlalu penuh harapan hingga mati rasa, saya tidak percaya terhadap rasa yang bertahan lama. Kata teman-teman saya, saya hanya belum bertemu orangnya. They said I just have to wait until I meet someone who’ll get me think fuck-reasons-I-just-wanna-be-with-him-forever.

But how do we know? How do I know whether I have met THAT someone or I haven’t?

Saya merasa terganggu dengan fakta bahwa keputusan besar kita utuk bersama seseorang sepanjang hidup adalah sebuah perjudian besar. Staying with one person can cost you so many things and imagining to have my happiness depend on someone is just plainly scary. Fuck that “kebahagiaan dibuat oleh diri kita sendiri” shit because no matter how happy I would be, being hurt or being left by someone that I love is a pure emptiness.

And feeling empty sucks.

Saya pernah menonton sebuah penampilan spoken word poetry dari Erin Anastasia. Di puisinya yang berjudul “I Fucking Love You”, ia berkata:
I am sorry if I like relationships because for me they stand for strength instead of cowardice.”
The problem is, I don’t know where I am standing for right now. I don’t if I am THE coward, or the one who has been in relationship with me is THE coward so I get used to protect my feelings by being a coward too.

Kata temen saya, “One build the walls because of reasons.” And my reason is I am trapped in the idea of a super perfect simplicity of relationship. Which is impossible because relationship can’t be perfect. Which is impossible because relationship can’t be simple.

It’s not that I can’t be with someone or never imagine myself being with someone. I have loved people, I have crush on my classmate, I am thinking about my future with someone I am close to.

I just can’t believe it will happen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar