Mereka bilang kita baik bersama.
Menjaga seadanya namun tetap dengan tawamu yang bisa kupuja sesukanya.
Menjaga seadanya namun tetap dengan tawamu yang bisa kupuja sesukanya.
Mereka bilang kita baik bersama.
Dahaga yang hanya denganmu lah hilangnya. Bersisian, penuh ekpektasi dan tendensi. Kau dengan entah apa inginmu, ku dengan lubang yang menganga di tengah hati. Hangus dan masih berasap.
Dahaga yang hanya denganmu lah hilangnya. Bersisian, penuh ekpektasi dan tendensi. Kau dengan entah apa inginmu, ku dengan lubang yang menganga di tengah hati. Hangus dan masih berasap.
Mereka bilang kita baik bersama.
Namun rasanya ini terlalu mulus seakan palsu, kau tahu? Terlalu banyak intensi yang bermain, dan aku yang terlalu banyak berpikir.
Namun rasanya ini terlalu mulus seakan palsu, kau tahu? Terlalu banyak intensi yang bermain, dan aku yang terlalu banyak berpikir.
Mereka bilang kita baik bersama.
Namun sejak dulu cinta membuatku jatuh, sengaja atau tidak sengaja, dan denganmu, aku ada di ujung tebing. Tak didorong, namun tak jua ingin melompat. Terombang-ambing angan dan kecewa. Bermimpi namun sudah menggenggam kecewa yang masih mewujud hampa.
Namun sejak dulu cinta membuatku jatuh, sengaja atau tidak sengaja, dan denganmu, aku ada di ujung tebing. Tak didorong, namun tak jua ingin melompat. Terombang-ambing angan dan kecewa. Bermimpi namun sudah menggenggam kecewa yang masih mewujud hampa.
Mereka bilang kita baik bersama.
Tapi aku bilang aku tak baik untukmu. Tapi kau bilang entah apa tentangku. Tapi kita tak pernah menyatakan apa-apa dan bahkan tak tahu ada di mana. Atau mungkin memang tak mau tahu.
Tapi aku bilang aku tak baik untukmu. Tapi kau bilang entah apa tentangku. Tapi kita tak pernah menyatakan apa-apa dan bahkan tak tahu ada di mana. Atau mungkin memang tak mau tahu.
Mereka bilang kita baik bersama.
Namun, jika itu masih "mereka", bukan "kau" dan "aku", "kita" kah itu namanya?
Namun, jika itu masih "mereka", bukan "kau" dan "aku", "kita" kah itu namanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar