Kau tahu rasanya terlelap namun tubuhmu tak henti-hentinya berlari
Lurus tanpa kelok, membagi dunia menjadi dua sisi
Melompat sana sini seakan-akan ini hanya permainan lompat tali, bukan garis batas antara hidup dan mati
Detik di saat aku tersadar aku bukan aku, yang ada di pikiranku hanya
Helai demi helai rambutmu yang selalu tersangkut di keliman bajuku entah bagaimana
Lalu aku kembali menggigil, takut kenangan tentangmu diambil
Bagai anak kecil sekarat yang cuma diberikan seutas tali agar tidak tamat riwayat
Pun jika nanti kuhancurkan dunia yang tidak pernah mengakui aku sebagai penghuninya, hanya kau yang kupastikan tetap ada.
Biar bersama-sama kita balurkan diri dengan puing sisa dan abu neraka,
Hanya kau dan aku, berdua saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar