Rabu, 27 Mei 2020

Tak Terhingga Sepanjang Masa

Di antara kipas angin kurang pelumas dan kursi di pojokan kamar, ada wujud tak kasat mata yang terdiam mengamati
satu demi satu luka di kakimu, menghitung helaan napas
Menyeka tetes demi tetes air mata yang tidak akan bisa mengalir
Pilu yang ditahan sendiri, tangis yang diredam sampai letih
Orang bilang Ibu ada karena Tuhan kadang absen menyapa
Dijadikannya tangan itu kasar dan lembut sekaligus, memikul beban yang lebih berat dari apa yang dialami Atlas di belahan dunia sana, tak jua tersungkur walau kaki lebam dan penuh luka
Ibu pernah terkoyak hanya agar kau ada, tapi kini mengusap kepalamu pun Ia tak bisa
Terbatas dinding astana, hanya bisa merapal doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar