Jumat, 09 Desember 2011

Sesal

Izinkan aku sejenak menyesali semua
Biarkanku tangisi harapan semu beralaskan ragu
Sesak terasa jika langkahmu membayang
Ikuti hari, hantui janji
Kini, disaat ku ingin resapi diri,
Rasakan indahnya hati yang telah kuyakini,
Kau hancurkan partikel kalbuku
Porak-porandakan jiwa hingga ku tertatih
Hatiku remuk menyerpih
Tersesat gapai kuasa
Bagai berusaha berdiri tanpa sang kaki termiliki
Tergugu kelu ku merintih
Meminta sedikit kasih yang takkan pernah terpenuhi
Kutahan semua gejolak jiwa
Kubangun dindingku satu-satu meraja
Nafikkan diri tak ingin tahu tentang dirimu
Tapi sampai kapan?
Haruskah ku benturkan kepala agar ku lupakan semua?
Wajibkah ku benci dirimu dengan dendam pekat yang membara?
Sekarang ku hanya terpasung sendiri, salahkan ragaku yang hina
Seraya sesali semua yang terjadi dan sekarang hampa.

(saat ku kehilangan pegangan karena kau menjauh… sesali diri mengapa kubiarkan diriku berharap akanmu…)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar