Izinkan aku
sejenak menyesali semua
Biarkanku
tangisi harapan semu beralaskan ragu
Sesak terasa
jika langkahmu membayang
Ikuti hari,
hantui janji
Kini, disaat
ku ingin resapi diri,
Rasakan
indahnya hati yang telah kuyakini,
Kau hancurkan
partikel kalbuku
Porak-porandakan
jiwa hingga ku tertatih
Hatiku remuk
menyerpih
Tersesat
gapai kuasa
Bagai
berusaha berdiri tanpa sang kaki termiliki
Tergugu kelu
ku merintih
Meminta
sedikit kasih yang takkan pernah terpenuhi
Kutahan
semua gejolak jiwa
Kubangun
dindingku satu-satu meraja
Nafikkan
diri tak ingin tahu tentang dirimu
Tapi sampai
kapan?
Haruskah ku
benturkan kepala agar ku lupakan semua?
Wajibkah ku
benci dirimu dengan dendam pekat yang membara?
Sekarang ku
hanya terpasung sendiri, salahkan ragaku yang hina
Seraya
sesali semua yang terjadi dan sekarang hampa.
(saat ku kehilangan pegangan karena kau
menjauh… sesali diri mengapa kubiarkan diriku berharap akanmu…)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar