Dan akhirnya
indah itu hilang
Yang awalnya
kupuja dan kudambakan
Waktu-waktu
semu itu
Sama sekali
tak bisa seutuhnya berlalu
Masih jua
tak bisa kuhentikan
Jerit tangis
hati dari jiwa yang ditinggalkan
Hanya tak
bisa sejujurnya tertawa
Belum mampu
untuk sebenar-benarnya tersenyum
Hampa untuk
sekedar nikmati hari
Ah, rapuh.
Mudah sekali
kujatuh
Terpuruk
tanpa dasar, terbang tak tentu arah
Sedangkan
kau sukai itu, kau syukuri itu
Haruskah ku
sesali?
Karena
rembulanku tak mau pergi
Cahayanya
menusuk relung hati
Menyingkap
tabir rahasia, membuka luka
0, Tuhan
yang menciptakan rasa…
Bantu aku
tuk benahi hati dan kemelut bimbangku.
(ini adalah untuk pertama kalinya sejak
menyadari rasa ini, ku menangis dan berpuisi untuk orang lain selain dirimu… )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar