Bau hujan, menguar bersama rasa dan aroma, mengalun bertemankan isyarat di bola matamu yang meredup.
Aku mengenalmu seperti seumur hidup.
Tapi, Sayang, setiap sel di tubuh ini tak bosan-bosan meneriakkan rindu.
Menusuk-nusuk.
Merintih dan merasuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar