nanar kutatap batu menggores dan menyayat buku-buku jari
Lalu aku menggaruk,
panas dan gatal jadi satu, merah dan darah meruah
Merayap menahan sesak, mengambang di antara riak, tertawa hingga muak
Jasadku sudah rusak,
tapi mengapa rasanya masih pengap?
Jasadku sudah rusak,
tapi mengapa rasanya masih pengap?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar