Bukan
maksudku menduakan rasa
Ku hanya tak
ingin tersiksa hampa
Ku berkoar kebohongan,
Jabarkan
kenyataan,
Hadapi
kemungkinan,
Karena ku
putus akan harap tentangmu
Asaku jatuh
karenamu
Yang telah
mengobati hati dan menyakiti lagi
Yang bawa
diriku pergi lalu hilang tak kembali
Kenalkanku
pada keindahan seraya diam-diam membunuhku pelan-pelan
Bisa apa aku
sekarang?
Ku ingin
berlari, kau tahan diriku dengan kebaikanmu
Tekadku
ingin lupakan, kau tekan paksaanku dengan angan tentangmu
Katakan
kepadaku apa yang kau inginkan!
Kesakitanku?
Kepedihanku?
Air mataku?
Ku lelah…
kau biarkanku kotori hati
Racuni
cintaku yang telah ditetapkan murni
Sekarang apa
lagi?
Ku
persembahkan… pasti kan kuberikan…
Tetapi
biarkan ku bebas
Biarkan
kuhirup nafasku dengan lepas, tak lagi disesaki bayangmu
Biarkan ku
berdzikir dengan ikhlas, tak lagi dihantui wajahmu
Biarkan ku
peta hidupku dengan jelas, tak dijejali sakitnya kemustahilan akanmu.
(saat ku
menyerah akan rasa ini… dan sadari bahwa kau tetap mustahil bagiku sampai
kapanpun. Ku tutup bukuku tentang semua memorimu…)